Bisnis.com, JAKARTA — Ketidakpastian seputar pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada November mendatang akan menjadi sentimen utama yang menahan kenaikan signifikan pada harga komoditas logam. Ketidakpastian itu kemungkinan meredam selera risiko global dan menunda stimulus pemerintah di China.
Analis Citigroup Inc. termasuk Tom Mulqueen dalam sebuah catatan mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga the Fed, pelonggaran kebijakan China lebih lanjut, dan peningkatan sentimen manufaktur global akan lebih konstruktif untuk harga logam pada akhir kuartal IV/2024 hingga awal 2025, setelah pemilihan AS berlalu.