Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa tambang dunia, BHP Group Ltd., mengerem sementara bisnis nikel di Australia setelah kelebihan pasokan komoditas logam itu berpeluang menimbulkan malapetaka di seluruh industri.
BHP memutuskan untuk menutup sementara bisnis nikelnya yang merugi di Negeri Kangguru, Nickel West, mulai Oktober 2024 hingga setidaknya Februari 2027. Rendahnya harga logam yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik itu menjadi biang kerok utama. Perusahaan juga akan menghentikan pengembangan tambang nikel West Musgrave.