Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis dan sekuritas tetap berhati-hati terhadap prospek emiten migas Grup Pertamina PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) alias PGN sepanjang tahun ini. Namun, dua firma investasi terkemuka, BlackRock Inc. dan JP Morgan Chase & Co. melawan arus pemodal kakap di saham PGAS.
Risiko paling mungkin yang akan dihadapi PGAS tahun ini adalah defisit pasokan gas, karena perpanjangan kontrak pasokan gas Blok Koridor milik Medco untuk Jawa Barat, Sumatera Selatan & Tengah, dan Kepulauan Riau, hanya membuat alokasi sebesar 410 billion british thermal unit per day (BBTUD), alias 20% lebih rendah dibandingkan 520 BBTUD untuk 2022-2023.