Bisnis.com, JAKARTA — Harga nikel turun mendekati 40% di London Metal Exchange (LME) sepanjang tahun berjalan 2023, menempatkannya sebagai komoditas berperforma terburuk sejauh ini. Pelemahan itu diproyeksi berdampak pada prospek kinerja PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) alias Antam pada tahun depan.
Sepanjang 9 bulan 2023, Antam mencatatkan volume penjualan bijih nikel konsolidasian sebesar 9,41 juta wet metric ton (wmt), melompat 985 dibandingkan dengan periode yang sama 2022 4,75 juta wmt.