Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja CPIN tahun ini dihadapkan pada sejumlah risiko seperti masalah pasokan DOC yang belum teratasi, kenaikan harga kedelai global, pertumbuhan permintaan ayam yang lebih rendah dari yang diharapkan, volatilitas harga jagung, hingga depresiasi rupiah.
Harga sahamnya pun konsisten merah dalam lebih dari sepekan terakhir setelah sebelumnya mengumumkan penurunan laba pada 2022.