Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan saham emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) terkoreksi 25,71 persen sejak 2023 bergulir. Padahal, sepanjang 2022 saham ADRO tercatat menjadi salah satu saham penahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan naik 71,1 persen.
Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir mengatakan pada 2023 ini Adaro masih akan fokus untuk mengeksekusi produksi batu baranya. Hal ini akibat harga batu bara yang menurutnya masih tinggi.