Bisnis.com, JAKARTA — Sesuai proyeksi konsensus analis, emiten farmasi dan jamu PT Industri Jamu Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun lalu. Namun, dengan koreksi yang lebih lambat dibandingkan proyeksi, sejumlah investor korporasi bergeliat mentransaksikan saham SIDO.
Rapor ternyar SIDO menunjukkan penurunan laba bersih 13,38 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan Rp1,26 triliun pada 2021. Turunnya laba tidak lepas dari koreksi penjualan sebesar 3,86 persen yoy dari Rp4,02 triliun pada 2021 menjadi Rp3,87 triliun pada 2022.