Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten milik razy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) tak absen dari koleksi manajer aset terbesar di dunia, BlackRock Inc.
Sepanjang bulan pertama 2023 AVIA terpantau tengah dalam tren penguatan. Hingga akhir perdagangan Rabu (25/1/2023), AVIA ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,75 persen di level Rp670 per saham.
Mahar saham itu mewakili return positif 6,32 persen secara year-to-date (ytd) dan 18,38 persen dalam 7 sesi perdagangan terakhir. Investor asing juga terpantau membukukan pembelian bersih atau net buy secara ytd di saham AVIA sebesar Rp49,22 miliar hingga akhir perdagangan Selasa (25/1/2023).
Berdasarkan data Bloomberg, BlackRock beberapa kali mengakumulasi kepemilikannya di AVIA. Dari posisi kepemilikan akhir 2022 sebesar 9,91 juta lembar, kemudian bertambah 88.000 lembar menjadi 10,07 juta lembar pada Selasa (10/1/2023).
Selang sehari, kepemilikan BlackRock di AVIA bertambah 92.000 lembar menjadi 10,17 juta lembar pada Rabu (11/1/2023). Penambahan teranyar tercatat pada Rabu (18/1/2023) sebesar 112.000 lembar menjadi 10,28 juta saham.
Jika ditarik lebih jauh, BlackRock terpantau masuk ke AVIA pertama kali pada 30 September 2022 dengan pembelian sebanyak 8,27 juta lembar. Artinya, sejak saat itu, kepemilikan BlackRock di AVIA telah mengembang 23 persen.