Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Bumi Minerals Resources Tbk. (BRMS), hingga PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) gencar melakukan ekspansi dan diversifikasi pada 2023.
Aksi diversifikasi dilakukan oleh BNBR, yang berencana mengakuisisi tambang nikel di Sulawesi. BNBR telah meluncurkan konsorsium Indo-Pacific Net-zero Battery-materials Consortium (INBC) bersama dengan perusahaan energi asal China Envision dan raksasa komoditas global Glencore untuk mengeksplorasi investasi rantai pasokan nikel global.
CEO Bakrie and Brothers Anindya Novyan Bakrie di Davos pekan lalu mengatakan INBC akan mengakselerasi pembangunan pabrik baterai berskala jumbo atau gigafactories di beberapa negara di dunia.
"Kami mengambil bagian dalam rantai pasok kendaraan listrik global secara end-to-end dimulai dengan Indonesia dan Inggris. Kami akan memposisikan INBC sebagai alternatif pilihan untuk bahan nikel dan bahan baku baterai yang diproses dengan prinsip ESG," tuturnya.
Anindya menambahkan kolaborasi merupakan kunci untuk mencapai transisi bebas karbon yang berkelanjutan. Dengan begitu, lanjutnya, INBC bergabung dengan inisiatif transisi klaster industrial menuju net zero WEF.
Sebagai informasi, konsorsium INBC berencana membangun kawasan industri dan pembangkit listrik tenaga angin yang berlokasi di Sulawesi. Nilai investasi dari proyek ini diperkirakan mencapai US$9 miliar dari tiga perusahaan tersebut.