Bisnis.com, JAKARTA — Kediaman William Soeryadjaya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, penuh dikepung nasabah Bank Summa, pertengahan Mei 1993. Nasabah yang marah mengirimi keluarga pendiri PT Astra International Tbk. (ASII) itu, karangan bunga hingga peti mati.
Di saat-saat paling strategis itu, Prajogo Pangestu, pengusaha kayu yang tengah berkibar kala itu, naik panggung dengan mencaplok 100 juta saham Astra.