Bisnis.com, JAKARTA – Saham Telkom alias PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. (TLKM) memang punya reputasi sebagai opsi investasi yang menggiurkan saban momentum window dressing tiba. Namun, rekam historis tersebut potensial terpatahkan tahun ini.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (6/12/2022), saham TLKM mengalami pelemahan hingga level auto-rejection bawah (ARB). Ditutup pada posisi harga Rp3.600 per saham, penurunan itu sekaligus menggenapi tren pelemahan harga 10,89 persen selama bulan berjalan alias month-to-date (mtd), tepatnya dari posisi Rp4.040 per saham di akhir November.
Sepanjang hari, saham TLKM banyak diobral investor publik pada harga kesepakatan Rp3.625,4 per saham saja. Di pasar reguler, investor asing melakukan obral Rp275,3 miliar dalam sehari, yang menggenapi total net sell asing sejak awal bulan menjadi Rp772,3 miliar.
Fenomena lesu di bulan Desember, bulan yang identik dengan window dressing bukanlah sesuatu yang lazim untuk TLKM. Dalam 8 tahun terakhir, harga saham TLKM selalu cenderung menguat di bulan Desember. Kali terakhir saham entitas pelat merah ini mengalami akumulasi pelemahan terjadi sepanjang Desember adalah pada 2013 (-1,15 persen).
Kenaikan terbesar terjadi pada 2017, ketika sepanjang Desember saham TLKM menguat 6,99 persen. Sementara pada tahun lalu (2021), harga saham TLKM bergerak menguat 1,35 persen sepanjang Desember.