Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik konglomerat Kiki Barki PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menjadi salah satu produsen emas hitam yang absen dari pesta kenaikan harga pada 2022.
Rapor saham HRUM sepanjang periode berjalan 2022 masih urung keluar dari zona merah. Dalam 6 bulan terakhir, pergerakan harga saham HRUM mendingin dengan koreksi sekitar 23 persen.
Adapun, pergerakan masih terkoreksi sekitar 15 persen year-to-date (ytd) hingga akhir perdagangan Senin (5/12/2022).
Di tengah lesunya pergerakan, Manajemen Harum Energy memutuskan untuk menabur pemanis kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen interim.
"Perseroan akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2022 kepada para pemegang saham perseroan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp1 triliun," kata manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/12/2022).
Manajemen Harum Energy mengatakan dividen interim akan dibagikan kepada para pemegang saham HRUM yang berhak untuk menerima dividen interim, sebagaimana tercatat dalam daftar pemegang saham pada recording date sebesar Rp75,10 per saham.