Bisnis.com, JAKARTA – Daftar perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tanah air nambah lagi, menyusul kebijakan perampingan karyawan yang diumumkan Grup Ajaib. Tidak butuh waktu lama bagi pelaku pasar untuk bereaksi pada saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA), bank mini yang belakangan diakuisisi saham mayoritasnya oleh entitas rintisan Anderson Sumarli tersebut.
Saham BNBA makin banyak “diobral” di pasar reguler, tepat setelah kabar PHK Selasa (29/11/2022). Ironisnya, obral ini bikin saham BNBA bahkan menyentuh penurunan auto rejection bawah (ARB) pada hari cumulative date aksi korporasi rights issue, Rabu (30/11).
Aksi lego murah ini dapat dibaca dari tren kenaikan frekuensi transaksi dan penurunan harga kesepakatan yang terjadi secara bersamaan pada dua hari perdagangan terakhir di pasar reguler. Saham BNBA ditransaksikan sebanyak 52.419 lot dan 30.909 lot pada perdagangan Selasa (29/11) dan Rabu (30/11). Harga kesepakatan transaksi rata-rata di masing-masing hari adalah Rp1.229,3 per saham dan Rp1.163,4 per saham.
Sebagai pembanding, pada Senin (28/11) hanya ada 11.748 lot transaksi saham BNBA di pasar reguler. Harga rata-rata kesepakatan transaksi pun lebih tinggi dari harga terbaru, yakni Rp1.338,7 per lembar saham.
Koneksi antara Ajaib dan BNBA dimulai ketika PT Takjib Finansial Teknologi, entitas turunan grup yang mengelola platform investasi Ajaib melakukan pembelian pada 17 November 2021. Pembelian pertama itu dilakukan setara 24 persen total saham beredar di BNBA.
Kemudian, kemesraan antara Ajaib dan BNBA berlanjut pada April 2022, ketika terjadi pembelian 16 persen saham tambahan. Dengan kepemilikan sekitar 40 persen, Takjub Finansial Teknologi pun akhirnya tampil sebagai pengendali, mendampingi PT Surya Husada Investment selaku pengendali lama yang jumlah sahamnya menyusut.