Bisnis.com, JAKARTA — Kokohnya saham emiten BUMN karya mulai dari Waskita, WIKA, ADHI, hingga PTPP akan diuji pada 2023.
Sederet katalis positif memang digadang-gadang akan menjadi motor pertumbuhan kinerja keuangan emiten BUMN karya pada 2023. Akan tetapi, beberapa faktor risiko yang membayangi tidak dapat dipandang sebelah mata.
Beberapa waktu lalu, JP Morgan sempat mengeluarkan pandangan terkait strategi mengelola portofolio saham di sektor infrastruktur dan semen menuju siklus pemilu.
Secara khusus, JP Morgan menyarankan divest untuk saham kontraktor. Mereka memangkas turun peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dari netral menjadi underweight (UW).
“Kami memperkirakan tingkat utang meningkat untuk estimasi 2023 sejalan dengan langkah mendukung investasi proyek dan modal kerja karena order book pulih dari posisi terendah Covid-19 sehingga membatasi pertumbuhan pendapatan,” tulis Tim JP Morgan.
Senada, Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Abraham Gosal memberikan peringkat underweight untuk sektor konstruksi. Mereka sejatinya memperkirakan sektor tersebut akan membukukan rekor kontrak dan pendapatan baru pada 2023 dan 2024.