Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja emiten di sektor perunggasan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), dan yang lainnya, tertekan naiknya harga komoditas sepanjang tahun ini. Bagaimana ramalan kinerja untuk 2023?
Hingga akhir perdagangan Senin (28/11/2022), dua pemain utama sektor perunggasan di Indonesia sama-sama parkir di zona merah. CPIN ditutup melemah 1,28 persen ke level Rp5.800 per saham, yang mewakili penurunan return 2,52 persen sepanjang tahun berjalan.
Adapu, JPFA juga parkir di zona merah dengan pelemahan 0,74 persen di level Rp1.350. Secara year-to-date (ytd) mahar tersebut mewakili penurunan 21,51 persen.
Sepanjang tahun ini, harga pakan kedelai melonjak tajam dan sempat menyentuh level tertinggi sejak Juli 2013. Rata-rata kenaikan harga pakan kedelai secara ytd yakni 15.7 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 2021.
Namun demikian, analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni dalam dokumen riset terbarunya, memaparkan bahwa sejak pertengahan kuartal III/2022 harga pakan kedelai secara bertahap turun sebesar 20 persen dari puncaknya.
Meski begitu, perbaikan harga pakan pada kuartal III/2022 tidak begitu terasa karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS, seiring dengan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral global.