Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencatatkan kinerja yang berbanding terbalik selama kuartal III/2022 meski sama-sama bersatus sebagai raksasa teknologi.
Dari sisi kinerja keuangan, GOTO masih membukukan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,32 triliun pada kuartal III/2022. Sementara BUKA mampu membalikkan rugi Rp1,12 triliun menjadi laba Rp3,61 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.
Mampunya BUKA membukukan laba tak lepas dari nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. (BBHI). Laporan keuangan per 30 September 2022 menunjukkan BUKA memperoleh laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi hingga Rp5,13 triliun.
Kemudian dari sisi beban, BUKA tercatat memiliki beban pokok pendapatan hingga Rp1,81 triliun per kuartal III/2022. Jika dirinci, beban BUKA terdiri dari mitra, marketplace, dan Buka Pengadaan. Adapun beban Mitra menjadi yang terbesar dengan Rp1,27 triliun.
Di sisi lain, beban daripada GOTO masih terbilang cukup masif dengan total Rp30,72 triliun. Angka ini naik hingga 86,78 persen dari Rp16,44 triliun pada tahun 2021. Pasalnya, pembukuan hasil merger Gojek dan Tokopedia baru mulai tercatat tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, beban gaji dan imbalan karyawan GOTO masih menjadi yang paling besar. Beban tersebut tercatat mencapai Rp11,28 triliun atau naik 103 persen dari Rp5,53 triliun pada kuartal III/2021.