Bisnis.com, JAKARTA — Sinyal komitmen pembagian dividen dan katalis stock split digadang-gadang menjadi penopang laju saham PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) di tengah bayang-bayang tren penurunan freight rate.
Industri pelayaran Indonesia tengah dibayangi tren penurunan rata-rata harga sewa angkutan kapal atau freight rate. Kondisi ini turut berdampak terhadap perusahaan terkait tidak terkecuali Samudera Indonesia.
Kendati demikian, Samudera Indonesia masih mencetak pertumbuhan kinerja yang positif pada Januari 2022 — September 2022. SMDR mencetak pendapatan mencapai US$853,93 juta atau naik 92,86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$442,75 juta.
Dari capaian tersebut, SMDR mencatat pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$171,53 juta pada 9 bulan 2022, melejit 232 persen dari 9 bulan 2021 sebesar US$51,53 juta.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia mengatakan di tengah kondisi ini perseroan selalu berhati-hati karena kondisi pelayaran selalu melihat kondisi perekonomian.
“Benar sekali saat ini tren freight rate sedang turun dari tahun sebelumnya. Namun, bukan berarti industri pelayaran tidak cerah,” kata Bani pada paparan publik, Rabu (9/11/2022).