Bisnis.com, JAKARTA — Kilau nikel bagi kinerja PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menunjukkan tanda-tanda meredup, seiring penurunan produksi sepanjang tahun berjalan 2022.
Sepanjang Januari-September 2022, volume produksi unaudited feronikel ANTM tercatat sebesar 18.088 ton nikel dalam feronikel (TNi), turun sekitar 5 persen dari periode yang sama 2021 sebesar 19.096 TNi.
Adapun, untuk kuartal III/2022 saja, produksi unaudited feronikel Antam tercatat sebesar 6.106 TNi, turun sekitar 3 persen dari produksi kuartal kedua 2022 sebesar 6.301 TNi.
Realisasi itu sejalan dengan proyeksi tim analis J.P. Morgan yang dikepalai Benny Kurniawan. Dalam riset yang dipublikasikan di Bloomberg, 25 Oktober 2022, Benny dan tim meramalkan bahwa penambang nikel di Indonesia bakal mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada kuartal ketiga tahun ini.
Pasalnya, harga nikel di pasar dunia tengah mengalami normalisasi meskipun batu bara masih menjulang.
"ANTM, INCO, dan MDKA, kemungkinan akan mendapatkan hasil yang melemah [untuk segmen nikel] secara year-on-year," ujar para analis, dikutip Kamis (10/11/2022).