Bisnis.com, JAKARTA – Emiten di sektor batu bara memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri di lantai bursa Indonesia. Tak terkecuali emiten milik Keluarga Adijanto yakni PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI).
Adapun, daya tarik yang dimiliki oleh emiten batu bara tak lepas dari harga komoditas tersebut yang relatif masih ‘panas’ sepanjang tahun ini. Apalagi sejak Mei 2022 lalu, harga batu bara di pasar global masih konsisten di atas US$300 per ton.
Kondisi itu tampaknya menarik minat bagi perusahaan investasi asing untuk masuk ke emiten batu bara. Hal tersebut tercermin dari munculnya nama Morgan Stanley & Co International Plc. ke dalam struktur pemegang saham di atas 5 persen dari Resource Alam Indonesia alias KKGI.
Dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Morgan Stanley masuk sebagai pemegang saham KKGI per 8 November 2022, melalui rekening efek PT Bank HSBC Indonesia.
Pada tanggal tersebut, Morgan Stanley menggenggam sebanyak 1.373.750.035 lembar saham KKGI. Dengan demikian, porsi saham yang dikempit oleh Morgan Stanley mencapai 27,48 persen. Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui, dari mana Morgan Stanley membeli atau mengakuisisi saham KKGI tersebut.
Apabila mengacu pada struktur pemegang saham terakhir dengan porsi di atas 5 persen, maka Morgan Stanley berhak menempati posisi teratas sebagai pemegang saham dengan persentase terbesar.