Bisnis.com, JAKARTA - Kedatangan emiten pengolahan sawit PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) di Bursa Efek Indonesia diprediksi akan berimbas positif terhadap kinerja induk usahanya, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).
Grup Citra Borneo Indah (CBI) kembali mengantarkan salah satu entitasnya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Teranyar, CBUT berhasil melakukan pencatatan saham perdana pada Selasa (8/11/2022). PT Citra Borneo Indah tercatat sebagai pemegang saham mayoritas CBUT dengan kepemilikan sebesar 68 persen.
Sementara itu, Sawit Sumbermas Sarana mengempit 22,0 persen saham disusul oleh PT Kalimantan Sawit Abadi dan PT Mitra Mendawai Sejati yang masing-masing menggenggam 5 persen saham CBUT.
Mengacu pada prospektus perusahaan, Citra Borneo Utama menawarkan sebanyak 625 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Harga yang ditawarkan pada IPO CBUT adalah Rp690 per lembar saham. Dengan demikian, total dana yang dihimpun perseroan adalah sebesar Rp431,25 miliar.
CBUT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri hilirisasi kelapa sawit. Perseroan memproduksi dan menjual produk turunan minyak sawit seperti Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Olein, Stearin, Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).