Bisnis.com, JAKARTA — Gerak-gerik pemegang saham utama dan pengendali PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) beberapa sesi perdagangan terakhir menarik untuk dicermati.
Saham BIPI bergerak fluktuatif dalam sepekan. Pada sesi perdagangan terakhir Oktober 2022, harga ditutup stagnan di level Rp135 per lembar.
Memasuki pekan pertama November 2022, saham BIPI justru terkapar di zona merah. Pergerakan harga terkoreksi tiga sesi berturut-turut pada 1 November 2022 hingga 3 November 2022.
Pergerakan saham BIPI baru rebound akhir pekan lalu atau tepatnya pada perdagangan 4 November 2022. Harga menguat tipis 1,53 persen atau 2 poin ke level Rp133.
Sepanjang periode itu, dua transaksi besar terekam dilakukan oleh PT Indotambang Perkasa. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan Indotambang melego 1,21 miliar lembar saham BIPI pada 1 November 2022.
Setelah transaksi kepemilikan Indotambang menyusut dari 13,65 miliar lembar atau setara dengan 23,57 persen per 31 Oktober 2022 menjadi 12,43 miliar lembar atau setara dengan 21,47 persen pada 1 November 2022.