Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah wacana IPO anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), proyek energi baru terbarukan (EBT) Indonesia mendapat sokongan pendanaan dari Bank Dunia. Pemerintah pun tengah mengupayakan sumber-sumber pendanaan lain.
Initial public offering (IPO) PGE kemungkinan terlaksana pada tahun depan. Perusahaan kini masih dalam tahap penyesuaian kebutuhan untuk penjaringan dana publik. PGE merupakan satu di antara sejumlah BUMN yang tengah mengantre untuk melantai di bursa efek.
Adapun, seiring dengan wacana IPO tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi perusahaan pelat merah yang selama ini menggarap energi panas bumi atau geothermal seperti PT Pertamina, PT PLN, dan PT Geo Dipa Energi.
Erick menilai konsolidasi anak usaha atau sub holding Pertamina dan PLN yang bergerak di sektor geothermal dengan Geo Dipa, akan memperkuat pengembangan EBT dalam sektor geothermal.
"Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi ini Geo Dipa yang berada di bawah Kemenkeu. Memang ini perlu waktu, saya inginnya tahap awal memergerkan ini menjadi satu kesatuan," ujar Erick dalam keterangan resmi, Kamis (27/10/2022).
Dengan konsolidasi, Erick meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien daripada BUMN masing-masing menggarapnya secara mandiri.