Bisnis.com, JAKARTA – Butuh dua kuartal berturut-turut menerima rapor merah sebelum Netflix Inc. dapat bernapas lebih lega. Rapor terbaru memberi sinyal kembalinya era 'Netflix and chill' yang selama satu dekade melambungkan valuasi raksasa streaming itu.
Pada paparan kinerjanya terbarunya, perusahaan melaporkan berhasil menjaring 2,41 juta pelanggan baru pada kuartal III/2022. Angka itu melampaui perkiraan internal dan ekspektasi Wall Street yang meramalkan penambahan hanya 1 juta pelanggan baru saja.
Sebelumnya, sepanjang paruh pertama tahun ini, Netflix telah kehilangan total 1,2 juta pelanggan. Rontoknya pelanggan Netflix diawali pada kuartal I/2022 sebesar 200.000 pelanggan, dan berlanjut lebih deras pada kuartal selanjutnya sebesar 970.000 pelanggan.
Pada perkembangan terbaru, Netflix melaporkan pertumbuhan pelanggan baru hampir di semua penjuru dunia. Hasil tersebut mendorong raksasa over-the-top (OTT) itu menaruh asa untuk perolehan pelanggan baru menjadi 4,5 juta secara global pada kuartal terakhir 2022.
Kabar baik ini segera disambut investor yang telah menderita kerugian akibat terjun bebasnya saham Netflix di New York sejak awal tahun.
Saham Netflix naik sebanyak 14 persen dalam perdagangan premarket sebelum bursa New York dibuka pada hari Rabu. Saham dengan kode NFLX itu tercatat turun 60 persen secara year-to-date (ytd) sampai penutupan Selasa (18/10/2022) di New York.