Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut tentu menjadi sentimen tersendiri bagi perusahaan di sektor minyak dan gas (migas), salah satunya PT Medco Energy Tbk. (MEDC) milik Keluarga Panigoro.
Sekadar informasi, harga miyak Brent mengalami kenaikan sekitar tiga persen pada Selasa pagi WIB (6/9/2022), setelah anggota OPEC+ menyetujui pengurangan produksi sebesar 100.000 barel per hari untuk meningkatkan harga. Alhasil, harga minyak Brent untuk pengiriman November naik sebesar US$2,72 menjadi US$95,74 per barel, atau melonjak 2,92 persen.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga tercatat terkerek US$2,0 atau terangkat 2,3 persen menjadi US$88,85 per barel pada hari yang sama.
Kondisi itu turut memberikan efek kepada pergerakan harga saham emiten migas seperti MEDC. Pada perdagangan sesi pertama Selasa (6/9/2022), harga saham perseroan terkerek 1,53 persen ke level Rp995. Berdasarkan data Bloomberg, level harga saham MEDC tersebut tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Sekadar informasi, harga saham MEDC terekam mulai mengalami kenaikan signifikan sejak 23 Agustus 2022. Kala itu, harga saham perseroan melompat ke level Rp735 dari hari sebelumnya sebesar Rp615 per saham. Sejak saat itu, harga saham perseroan konsisten berada dalam tren kenaikan.