Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menjadi salah satu emiten Grup Bakrie yang melaporkan kinerja keuangan terbarunya. Namun, perusahaan tersebut diyakini mampu melanjutkan kinerja positifnya pada kuartal I/2022 seiring bertambahnya kantong cuan dari proyek tambangnya.
Seperti diketahui, BRMS bergabung bersama dengan emiten Grup Bakrie lainnya yang belum kunjung mengumumkan laporan keuangannya pada kuartal II/2022. Selain BRMS, terdapat pula nama PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Sekadar informasi, pada kuartal I/2022, BRMS mencatatkan kenaikan laba 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
BRMS membukukan laba bersih hingga US$1,9 juta, jumlah ini naik 14 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$1,67 juta. Kenaikan laba diperoleh dari pertumbuhan pendapatan sebesar 118 persen pada kuartal I/2022 menjadi US$2,9 juta, dari tahun sebelumnya yang mencapai US$1,35 juta.
Terlepas dari belum dirilisnya laporan keuangan terbaru, BRMS diyakini bakal terus mencatatkan kinerja positif. Apalagi perseroan baru saja mendapatkan penambahan sumber daya dan cadangan mineral di Palu, Sulawesi Tengah.
Melalui anak usahanya yakni PT Citra Palu Minerals (CPM), BRMS melaporkan telah mendapatkan hasil pemboran yang positif dari proyek tambang emasnya di Blok Poboya (Blok 1). Total sumber daya mineralnya bertambah dari sebelumnya 17,8 juta ton menjadi 21,7 juta ton dengan rata-rata kadar emas 2,4 g/t.