Bisnis.com, JAKARTA – Mochtar Riady seperti bisa sedikit meramal masa depan. Pada medio 1980an, pendiri Grup Lippo itu sudah mulai meyakini bahwa cepat atau lambat, partisipasi di bursa saham akan menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan bisnis-bisnisnya.
Maka, pada Agustus 1989, Mochtar mengambil suatu keputusan besar. Usai menggelar serangkaian public hearing dan diskusi dengan banyak pihak, dia mengirim salah satu perusahaannya, PT Lippo Pacific Finance Tbk. (LPPF) untuk go public lewat penawaran 2.140.000 saham seharga Rp7.900 per saham.