Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja emiten farmasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tertekan inflasi, seiring dengan harga sahamnya yang 'masuk angin' dalam beberapa waktu terakhir.
Tak hanya SIDO, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, secara keseluruhan juga tengah mengalami perlambatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal I/2022, sektor ini tumbuh 6,47 persen, melambat dari kuartal IV/2021 8,28 persen dan kuartal III/2021 9,71 persen.
Adapun, inflasi harga bahan baku menjadi faktor utama yang menggerus laba SIDO. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 11,35 persen dari Rp502 miliar menjadi Rp445,59 miliar pada 6 bulan pertama 2022.