Bisnis.com, JAKARTA — Indeks sektor energi atau IDX Sector Energy menjadi indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi sepanjang semester I/2022. Di tengah memanasnya harga komoditas, tren positif untuk saham-saham terkait diperkirakan masih positif ke depannya.
Sejak awal tahun, indeks yang berisikan saham-saham tambang komoditas energi dan utilisasi energi tersebut telah naik 43,76 persen secara year-to-date (ytd) sampai 30 Juni 2022, tertinggi di antara 10 indeks lainnya.
Indeks sektor energi pun naik melampaui IHSG yang mencapai level 6.911,58 pada Kamis (30/6/2022). Meski gagal bertahan di atas level 7.000, IHSG masih meningkat 5,02 persen pada semester I/2022, terbaik dari pasar saham di Asia Pasifik yang mengalami pelemahan.
Seiring dengan kenaikan tersebut, sejumlah saham penghuni IDX Sector Energy tercatat naik signifikan. Emiten batu bara milik taipan Low Tuck Kwong PT Bayan Energy memimpin kenaikan dengan peningkatan 213,85 persen sepanjang semester I/2022.
Mengutip data Bloomberg, BYAN berkontribusi 41,12 persen terhadap pergerakan indeks dan berada di level Rp77.950 per saham pada akhir perdagangan 30 Juni 2022.
Setelah BYAN, ada PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang listing pada 3 Januari 2022. Saham ADMR melonjak 1.580 persen dari harga listing Rp100 per saham menjadi Rp1.580 per saham, serta berkontribusi 25,96 persen pada pergerakan indeks.