Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sempat hendak melakukan spin-off anak usahanya, Bogasari Sentra Flour Mills, bertepatan dengan Grup Salim yang hendak melego sahamnya ke First Pacific Ltd. yang kini menjadi entitas pengendali perseroan.
Upaya spin-off dengan melego 40 persen hingga 60 persen saham Bogasari diperlukan untuk menutup utang ekspor pabrik terigu milik Grup Salim itu. Wacana itu mengemuka dalam pemberitaan Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu 30 Juni 1999.
Pelepasan maksimal 60 persen saham Bogasari menyusul rencana spin-off yang realisasinya dibidik paling lambat kuartal I/2000 melalui dua tahap.
Direktur Utama INDF saat itu, Eva Riyanti Hutapea menjelaskan pada tahap pertama, perseroan bakal mengeluarkan divisi Bogasari menjadi badan hukum terpisah yaitu perusahaan penggilingan tepung terigu eks-Bogasari Jakarta dan eks-Bogasari Surabaya dengan kapasitas masing-masing 2,4 juta ton dan 1,2 juta ton.
Pada tahap kedua, INDF akan emngundang pemodal potensial untuk melakukan investasi pada empat bidang, yakni penggilangan terigu, perkapalan, pengemasan terigu, dan penghasil pasta.