Bisnis.com, JAKARTA – Kamu barangkali tidak tertarik merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk memastikan paket-paket yang dikirim via kurir logistik di Asia Tenggara sampai ke penerimanya. Namun Gobi Partners, Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures, dan Inspire Ventures sama sekali tidak keberatan untuk melakukan itu.
Di tengah ancaman bubble startup dan bayang-bayang PHK yang menggoyang sejumlah perusahaan kurir logistik, ketiga perusahaan modal ventura itu mengucurkan investasi US$70 juta, atau sekitar Rp1,03 triliun untuk mengongkosi Deliveree.
Entitas asal Singapura ini merupakan penyedia dan agregator jasa logistik berbasis armada truk, yang melayani berbagai segmen pengiriman paket. Dari mulai last-mile, jarak menengah, hingga jarak jauh. Beroperasi di Indonesia, Thailand dan Filipina, entitas ini melayani lintas segmen dari mulai industri rumahan, korporasi, UMKM, hingga individu.
Pendanaan dari Gobi, SPIL Ventures, dan Inspire sendiri membuat total modal yang telah dikeruk Deliveree sejak pertama berdiri pada 2015 mencapai US$109 juta, atau setara Rp1,6 triliun.
Dalam keterangannya, Managing Director Gobi Partners Kay Mok, meyakini bahwa sektor logistik masih menarik terlepas dari segala tekanan yang menghantui. Alasan inilah yang melandasi keputusan perusahaannya, bersama SPIL dan Inspire untuk menyuntik Deliveree.
“Setelah pandemi, kita sedang beralih ke era inflasi yang memunculkan masalah rantai pasok. Deliveree telah membangun platform teknologi berbasis kebutuhan pelanggan. Ini memunculkan daya tarik berupa penawaran biaya operasional lebih rendah untuk layanan logistik maupun pengiriman,” kata Mok.