Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen positif kinerja PT United Tractors Tbk. (UNTR) tak berhenti pada larisnya batu bara Indonesia di Eropa. Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga melambungkan prospek cuan entitas Grup Astra itu.
Analis Goldman Sachs Group menyatakan nilai tukar mata uang di emerging market wilayah Asia, termasuk Indonesia, diprediksi akan terus mengalami tekanan seiring dengan kondisi global yang memburuk dan sentimen risk off dari pengetatan moneter yang dilakukan Federal Reserve AS.
Dolar yang menguat terhadap rupiah memungkinkan margin UNTR meningkat karena semua pendapatan kontrak penambangannya terkait dengan greenback. Sementara itu, hanya sekitar 70 persen dari biaya kontrak penambangannya terkait dengan dolar AS.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni dalam risetnya, Senin (27/6/2022) mengatakan hal itu akan mengompensasi penjualan alat berat Komatsu yang terkoreksi 8 persen secara month-to-month pada Mei 2022.
"Namun, UNTR mampu mengirimkan jauh lebih banyak alat berat raksasa tahun ini, yang memiliki harga jual jauh lebih tinggi daripada [alat berat] yang berukuran kecil," kata Emma.