Bisnis.com, PANGKALPINANG - Rencana PT Timah Tbk. (TINS) untuk meningkatkan kapasitas produksi timah hilir minimal 2 kali lipat tahun ini menjadi keharusan, tidak saja karena adanya larangan ekspor oleh pemerintah, tetapi juga demi keberlangsungan jangka panjang bisnis perseroan.
Emiten berkode saham TINS itu berencana menaikkan kapasitas produksi industri hilir timah minimal dua kali lipat tahun ini demi mengompensasi potensi tekanan penjualan akibat wacana pelarangan ekspor balok timah atau ingot mulai akhir tahun ini.
Saat ini, perseroan sudah memiliki kapasitas terpasang untuk produk hilir tin chemical sekitar 10.000 ton per tahun, sedangkan tin solder sekitar 4.000 ton per tahun.
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk. Purwoko mengatakan bahwa menurut perhitungan perseroan, untuk mengimbangi potensi tekanan penjualan ingot akibat export ban, industri hilir timah yang dijalankan oleh PT Timah Industri harus ditingkatkan kapasitasnya menjadi dua hingga tiga kali lipat.
Perseroan mau tidak mau harus mengebut peningkatan kapasitas tersebut pada sisa tahun ini. Hal ini tidaklah mudah, sebab perseroan juga harus mempertimbangkan potensi penyerapannya di pasar. Sebab, tahun lalu pun kapasitas terpasang yang ada belum terpakai secara optimal.
Produksi tin chemical hanya sekitar 7.000 ton, sedangkan tin solder sekitar 2.000 ton.