Bisnis.com, JAKARTA – Potensi terealisasinya kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) agaknya hanya tinggal perkara waktu. Dan, jika langkah ini nantinya ditempuh, saham-saham perbankan diproyeksi sejumlah analis akan kembali memiliki daya tarik kuat.
Saat ini BI masih memberlakukan kebijakan suku bunga rendah 3,5 persen. Namun, seturut pandangan ekonom CGS-CIMB Lim Yee Ping dan Nazmi Idrus, suku bunga akan dinaikkan mulai semester II/2022.
Lim dan Nazmi mengestimasi akan ada tiga kali kebijakan kenaikan suku bunga, masing-masing 25 basis poin pada paruh kedua tahun ini.
“Sehingga, kami perkirakan di akhir tahun nanti suku bunga akan berada di posisi 4,25 persen,” tulis Lim dan Nazmi dalam risetnya, dikutip Kamis (9/6/2022).
Lim dan Nazmi tentu tidak sendirian. Berdasarkan konsensus Bloomberg, 20 dari 30 ekonom juga berekspektasi kenaikan suku bunga akan mulai terjadi pada paruh kedua tahun ini.
Sebagai konteks, kenaikan suku bunga lazimnya akan mendorong bank untuk membebankan biaya lebih besar dalam penyaluran kredit. Secara teori, kondisi tersebut membuat sektor ini diuntungkan.