Bisnis.com, JAKARTA – Belum genap empat bulan Tahun Macan Air bergulir, Ciptadana Sekuritas menjadi salah satu perusahaan penjamin efek alias underwriter IPO paling menyita perhatian. Entitas dengan kode broker KI tersebut makin populer berkat kesuksesannya mengantarkan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dan PT Wir Indonesia Tbk. (WIRG) sebagai emiten pendatang baru yang digandrungi investor publik.
Minat tinggi investor publik terhadap saham kedua emiten terlihat dari performa kapitalisasi pasar dan harga saham masing-masing yang terus menggembung.
Sebagai gambaran, saham ADMR yang diperdagangkan dengan harga Rp2.630 per saham hingga jeda perdagangan Rabu (13/4/2022) telah menguat sekitar 2.500 persen dari banderol ketika IPO. Sedangkan mahar saham WIRG yang berkisar Rp910 per saham sudah merefleksikan penguatan 400 persen lebih sejak listing pekan lalu.
Patut digarisbawahi kalau tidak semua perusahaan yang ‘digendong’ Ciptadana ke bursa sukses menyedot perhatian. Satu entitas yakni PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC), sedang dalam tren penurunan kapitalisasi pasar. Saham perusahaan yang terasosiasi dengan crazy rich Theodore Permadi Rachmat tersebut kini ditransaksikan seharga Rp202 per saham, jauh lebih murah dari banderol ketika IPO (Rp256).
Lantas, dengan plus minus tersebut, bagaimana performa Ciptadana bila dibandingkan deretan underwriter populer lainnya?
Terhitung hingga Rabu (13/4), secara year to date (ytd) Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerima total 15 emiten baru. Namun, tidak semua emiten mempercayakan IPO mereka lewat satu underwriter.