Bisnis.com, JAKARTA – Diperolehnya persetujuan oleh PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) untuk melakukan rights issue, diperkirakan menjadi salah satu daya tarik bagi saham perseroan pada tahun ini.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan Selasa (5/4/2022), saham AMAR tersebut parkir di zona hijau. Harga saham perseroan naik sebesar 4,86 persen ke level Rp388. Meskipun demikian selama sepekan terakhir, harga saham AMAR telah terkoreksi sebesar 3 persen.
Adapun melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II, akan dilakukan oleh Bank Amar. Nantinya, AMAR akan mengincar dana segar sebesar Rp2 triliun dengan menerbitkan 20 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100.
Aksi korporasi tersebut dapat dilaksanakan setelah perseroan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, pernyataan pendaftaran ke OJK, dan pernyataan efektif OJK. Pelaksanaan rights issue diperkirakan berlangsung paling lambat pada akhir 2022.
Pelaksanaan rights issue tersebut sesuai dengan tenggat waktu pemenuhan batas bawah modal inti menurut Peraturan OJK Nomor 12/POJK/03/2022 tentang Konsolidasi Bank Umum adalah Desember 2022.
"Seluruh dana hasil PMHMETD ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja Perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap," jelas direksi Bank Amar dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/4/2022).