Bisnis.com, JAKARTA – Sejak meletusnya konflik antara Ukraina dan Rusia pada Februari lalu, pasar komoditas gandum global terus mengalami gejolak. Ancaman seretnya pasokan gandum dari Ukraina dan Rusia akibat perang, membuat harga komoditas tersebut meroket di pasar global.
Potensi risiko kendala pasokan dari Ukraina dan Rusia pun diperparah oleh sikap beberapa negara yang memilih memproteksi produksi gandumnya dengan membatasi volume ekspornya. Langkah itu dilakukan oleh sejumlah negara seperti Moldova, Hungaria, Bulgaria hingga Argentina demi melindungi pasokan dan kebutuhan dalam negerinya.
Namun demikian, secercah harapan mengenai pasokan dan harga gandum global muncul dari India. Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Jumat (1/4/2022) gudang-gudang gandum di India mulai dipenuhi oleh panen yang dialami petani di negara tersebut.
Survei yang dilakukan oleh Bloomberg menyebutkan, India berpotensi memasok hingga 12 juta ton gandum ke pasar global sepanjag 2022-2023. Jika terealisasi, maka hal itu akan menjadi rekor tertinggi ekspor gandum yang dilakukan oleh India
Sebab, berdasarkan laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat, pada 2021 lalu, pengiriman gandum dari India ke pasar global mencapai 8,5 juta ton.
“Ekspor gandum India akan membantu pasar global dalam menghadapi ancaman makin ketatnya pasokan produk tersebut,” kata Vijay Iyengar, Direktur Pelaksana Agrocorp International.