Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan cat, material konstruksi dan produk kimia PT Avia Avian Tbk. (AVIA) belum lama ini merilis laporan keuangan tahunan. Sayangnya, rapor positif entitas besutan Tancorp tersebut belum mampu mengatrol harga saham perseroan.
Sampai dengan jeda perdagangan Selasa (22/3/2022), saham AVIA masih ditransaksikan investor senilai Rp740 per lembar. Posisi ini menggambarkan tren penurunan 20 persen dari titik awal Rp925 per lembar secara year to date (ytd) serta 12,9 persen lebih murah dari banderol saham AVIA ketika IPO tahun lalu.
Berdasarkan data broker yang dihimpun Indo Premier Sekuritas, nilai transaksi harian yang terjadi pada AVIA di pasar reguler juga berada dalam tren rendah. Lonjakan hanya terjadi satu kali. Tepatnya pada saat hari perilisan laporan keuangan pada Kamis (17/3/2022).
Bila direkapitulasi hingga penutupan perdagangan Senin (21/3/2022), saham AVIA sebenarnya telah membukukan nilai transaksi pasar reguler Rp1,57 triliun secara year to date (ytd). Namun, nilai besar ini juga diiringi dengan kecenderungan aksi jual oleh investor asing. Terbukti dari rekapitulasi net sell asing yang menembus Rp167,2 miliar secara ytd.
Padahal, performa bisnis perusahaan ini tidak bisa dikatakan buruk. AVIA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp1,43 triliun, tumbuh 26,26 persen year on year (yoy) per akhir Desember 2021.
Pendapatan dan margin laba bersih maupun kotor perusahaan juga berada dalam tren lebih tebal dibandingkan dengan periode sebelumnya.