Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga bahan baku seperti komoditas energi tetap membayangi prospek kinerja emiten semen pada 2022.
Sejumlah emiten semen seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. pun mengusulkan perpanjangan pemberlakuan harga khusus batu bara untuk industri semen dan pupuk.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terbatasnya pergerakan harga saham emiten semen tidak lepas dari sejumlah sentimen dari luar negeri dan dalam negeri.
Kenaikan harga bahan baku utama seperti komoditas energi disebut menjadi dalang penggerus marjin.
“Kenaikan harga bahan baku, yang diiringi dengan perlambatan pertumbuhan permintaan bisa membuat margin keuntungan menyempit, misal di emiten semen di tengah status pandemi yang berlanjut,” kata Nafan.
Dia mengatakan para investor harus memperhatikan sejumlah aspek yang bisa menjadi sentimen pada harga saham, di antaranya adalah harga komoditas energi dan perkembangan permintaan domestik.