Bisnis.com, JAKARTA – Mahatma Gandhi memang sudah gugur 74 tahun lalu. Namun, gagasan serta pemikiran bapak perdamaian dunia itu masih hidup dan bersemayam hingga hari ini.
Salah satu peninggalan terbesar Gandhi adalah pandangannya tentang urgensi menekan emisi karbon dan melestarikan sumber daya alam. Bahkan sejak perang masih berkecamuk di berbagai penjuru dunia, Gandhi sudah mengingatkan bahwa merawat bumi adalah tugas utama peradaban manusia di atas segala-galanya.
“Bumi ini cukup untuk tujuh generasi, namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah,” kata Gandhi semasa hidupnya.
Dalam konteks merawat bumi inilah, Indonesia sebagai negara padat penduduk punya tanggung jawab besar.
Menurut data terakhir CIA World Factbook, Indonesia menempati peringkat 18 dari 218 negara di dunia dalam urusan tingkat konsumsi listrik. Rata-rata penggunaan listrik di negara ini diperkirakan mencapai 263.139 Gigawatt Jam (GWh) per tahun. Pada tataran regional, konsumsi listrik Indonesia menempati ranking 7 Asia dan teratas di Asia Tenggara.
Di saat bersamaan, konsumsi besar tersebut masih banyak bergantung pada batu bara. Hingga 2021, sekitar 66,81 persen listrik yang dihasilkan Indonesia lewat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN masih mengandalkan komoditas tersebut sebagai sumbernya.