Bisnis.com, JAKARTA — J.P. Morgan hingga Goldman Sachs telah memperingatkan dampak dari konflik Rusia-Ukraina terhadap perekonomian.
Tensi di perbatasan Ukraina kian meningkat. Rusia dilaporkan telah mengirim ribuan tentara lagi ke perbatasan pada Selasa (15/2/2022).
Dilansir dari TheGuardian.com, Pejabat Inggris memperkirakan 14 batalyon Rusia telah menuju perbatasan Ukraina. Mereka bergabung dengan 100 batalyon lainnya yang diyakini mampu meluncurkan invasi.
Dalam riset yang dipublikasikan Selasa (15/2/2022), Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan bahwa memanasnya konflik Rusia dan Ukraina telah memantik harga minyak mentah hingga mencetak rekor tertinggi sejak 2014.
Nico memaparkan kenaikan harga minyak akan mengerek inflasi. Pasalnya, biaya energi akan terkerek dari posisi sebelumnya.
“Ini merupakan sesuatu yang cukup mengkhawatirkan bagi The Fed dan berbagai Bank Sentral dunia lainnya karena mereka akan melakukan pengetatan moneter karena inflasi mulai mengalami kenaikkan secara terus menerus,” ujarnya.