Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan penjualan emiten rokok diperkirakan belum cukup kuat mengerek apresiasi harga sahamnya. Sejumlah tantangan seperti tekanan daya beli masyarakat hingga kenaikan cukai rokok tampak membayangi langkah emiten rokok pada 2022.
Sejumlah analis mempertahankan rekomendasi netral untuk saham emiten rokok mengingat prospek pemulihan daya beli masyarakat pascapandemi tidak akan secepat yang diharapkan. Pada saat bersamaan, perusahaan rokok terus berjibaku menjaga marjin dari kenaikan cukai.