Bisnis.com, JAKARTA — Pesta harga komoditas atau commodity supercycle tidak mampu menjadi penyelamat untuk kinerja keuangan perusahaan pertambangan global seperti Rio Tinto Group, Vale SA, dan BHP Group Ltd.
Anomali itu terefleksi dari data sejumlah raksasa tambang global yang melaporkan penurunan keuntungan pada paruh kedua tahun lalu. Korporasi yang bernasib malang di antaranya raja bijih besi Rio Tinto Group, Vale SA, dan BHP Group Ltd.