Bisnis.com, JAKARTA – Rencana terang The Fed untuk menaikkan suku bunga paling sedikit tiga kali pada tahun ini menjadi alarm yang bikin pasar modal siaga. Di Indonesia, pekan ini saham-saham dari berbagai sektor menampakkan gerak loyo, bahkan sejumlah saham blue chips mengalami tekanan jual sehingga membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.
Terhitung hingga jeda perdagangan hari ini. Selasa, (25/1/2022), IHSG rehat pada level 6.557,31. Posisi ini merepresentasikan pelemahan 2,1 persen dibandingkan level 6.698,18 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Sebagai informasi, notulensi rapat terakhir The Fed yang terbit pekan lalu menyebut kemungkinan kenaikan suku bunga lebih dari tiga kali. Proyeksi ini bisa mengubah perkiraan awal, yang meyakini The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun ini.
Dikutip dari Bloomberg, analis Goldman Sachs bahkan meyakini bahwa kenaikan suku bunga akan ditempuh minimal empat kali pada tahun ini, seiring perkembangan terbaru level inflasi di Negeri Paman Sam.
Tidak bisa dipungkiri, utang luar negeri perusahaan di Indonesia memang besar. Untuk sektor swasta saja, Bank Indonesia melaporkan bahwa utang perusahaan Indonesia telah membukukan tagihan US$208,5 miliar atau Rp2.993 triliun (kurs Rp14.359) per akhir kuartal III/2021.