Bisnis.com, JAKARTA — Proyek ibu kota negara baru Indonesia di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, digadang-gadang akan menjadi ladang subur bagi emiten yang bergerak di sektor properti dan konstruksi.
Rencana pengembangan ibu kota negara terus bergulir. Teranyar, nama Nusantara secara resmi dipilih menjadi nama ibu kota baru Indonesia.
Kabar terbaru itu seolah menjadi motor bagi sektor saham properti. Sejumlah emiten terungkit ke zona hijau meski mayoritas masih cenderung adem ayem.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis pada perdagangan Rabu (19/1/2022), saham properti yang sempat melenggang ke zona hijau antara lain PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA), PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).
Dari nama-nama di atas, beberapa di antaranya menyatakan telah siap untuk menangkap peluang pengembangan di ibu kota negara baru. Salah satunya dengan kepemilikan lahan dan telah membangun proyek properti sebelum rencana pemindahan berhembus.