Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham-saham blue chip anggota Indeks LQ45 yang kurang bertaji sepanjang 2021 membuat sejumlah emiten memiliki banderol harga terdiskon memasuki perdagangan 2022.
Saham-saham blue chip mengalami tekanan sejak awal 2021. Tidak heran jika beberapa emiten justru menjadi laggard atau pemberat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun lalu.