Bisnis.com, JAKARTA – PT Link Net Tbk. (LINK) meyakini bisnis internet kabel alias fixed broadband dengan konsentrasi Wifi rumahan dan VSAT untuk perkantoran di bawah merek dagang First Media masih memiliki ruang tumbuh yang besar ke depan.
“Di sini [bisnis fixed broadband] kami masih ada beberapa potensi pendapatan yang menjanjikan, termasuk meliputi TV berbayar. Penetrasi broadband juga masih sangat rendah. Di Indonesia ini baru sekitar 15 persen,” kata Direktur Utama LINK Marlo Budiman dalam paparan publik Senin (13/12/2021).
Dengan penetrasi yang masih rendah itu, Marlo meyakini potensi pelanggan baru cukup menjanjikan. Apalagi, tahun ini perusahaan baru beroperasi di 23 kota. Dari area jangkauan ini 20 kota di antaranya merupakan Pulau Jawa.
“Dengan [infrastruktur] yang sudah ada artinya masih ada potensi 25 kota lain di Pulau Jawa yang belum kami rambah. Impian kami setidaknya dalam 2-5 tahun ke depan bisa masuk di semua kota Pulau Jawa.”
Dikenal sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi yang memiliki pertumbuhan bisnis konsisten, tahun ini LINK juga menegaskan arah bisnisnya. Sepanjang 9 bulan awal 2021, perusahaan telah menyegel pendapatan Rp3,25 triliun atau tumbuh 9,76 persen dari posisi Rp2,95 triliun secara year-on-year (yoy).