Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) kurang bertenaga pada sembilan sesi perdagangan awal Desember 2021.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG hanya mampu menguat 1,87 persen pada rentang 1 Desember 2021 — 9 Desember 2021. Pencapaian itu lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu kala indeks komposit menguat hingga 3,64 persen.
Sejalan dengan catatan itu, banyak pelaku pasar yang menilai bahwa tuah momentum window dressing mulai terbatas terhadap pergerakan IHSG 2021. Menjelang akhir tahun biasanya biasanya menjadi momentum bursa saham atau Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki musim window dressing.
Banyak pihak yang menilai, musim window dressing di akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi. Pasalnya, harga saham bakal menguat sehingga investor dapat mencetak imbal hasil yang lebih besar.
Selain itu, window dressing juga bisa diartikan sebagai aksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memoles laporan keuangan. Beberapa tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan menunda pembayaran kewajiban atau mencari cara untuk bisa melaporkan pendapatan lebih cepat dari yang seharusnya.