Bisnis.com, JAKARTA – Grab Holding Ltd. tampaknya belum boleh untuk menikmati euforia dalam waktu yang panjang usai melakukan aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat.
Hal itu terjadi setelah Grab melantai di Nasdaq. Harga saham emiten dengan kode ticker GRAB tersebut sempat dibuka menguat di level US$13,08 per saham pada awal perdagangan, Kamis (2/11/2021) 09.30 waktu AS atau 21.30 WIB.
Namun, harga saham Grab ternyata terus mengalami penurunan dan ditutup terkoreksi 20,53 persen pada penutupan perdagangan hari yang sama, di level US$8,75.
Penurunan harga saham tersebut menghapus sekitar US$17 miliar dari nilai pasar perusahaan.
Adapun, Grab melantai di bursa AS, setelah investor menyepakati merger perusahaan ride-hailing ini dengan perusahaan cek kosong atau special purpose acquisition company (SPAC), Altimeter Growth Corp. Perusahaan gabungan Grab dan Altimeter ini melantai di Nasdaq dengan kode saham GRAB.
Dalam IPO ini, GRAB diproyeksi menerima US$4,5 miliar atau setara Rp 64 triliun. Sementara itu, Nasdaq memperkirakan IPO Grab menjadi IPO terbesar melalui SPAC sepanjang tahun ini.