Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan terhadap instrumen surat berharga negara (SBN) ritel pada 2022 diprediksi tetap tinggi.
Dwi Irianti, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan pemerintah tetap optimistis dengan potensi demand terhadap SBN ritel. Pasalnya, instrumen itu telah memiliki basis investor setia.
Bahkan, lanjutnya, selama masa pandemi sejak tahun 2020 hingga 2021 ini, demand dari investor tetap terjaga. Menurutnya, minat investor pada tahun 2021 sangat tinggi.
Salah satu bukti tingginya permintaan terhadap SBN ritel yakni penawaran instrumen seperti seperti SR015, ORI020 dan ST008 yang ditawarkan telah habis kuotanya sebelum masa penawaran berakhir.
“Pada tahun 2022, minat investor diperkirakan akan tetap tinggi mengingat perekonomian yang belum stabil akibat adanya virus Covid-19 varian omicron dan pajak obligasi yang rendah yaitu 10 persen,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (30/11).