Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor perkebunan digadang-gadang masih akan menikmati katalis positif dari kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga akhir 2021.
Lewat riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya menjelaskan bahwa kenaikan harga CPO kembali terjadi sejak pertengahan 2021. Kondisi itu menurutnya didorong oleh rendahnya produksi oleh Malaysia yang tengah mengalami kekurangan tenaga kerja.
Selain, pungutan ekspor Indonesia yang sempat diringankan pada Juli 2021 turut mendorong kenaikan volume ekspor. Hal itu sekaligus menjadi pendongkrak kinerja emiten kelapa sawit.
“Kedepannya, kami melihat penggunaan biodiesel yang akan ditingkatkan menjadi B40, juga dapat menjadi pendorong bagi harga CPO. Namun secara umum, kami memperkirakan harga CPO akan dapat kembali terkoreksi setelah musim panen soybean pada Desember 2021,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (17/11/2021).
Lebih lanjut, Timothy mengungkapkan Amerika Serikat sudah hampir menyelesaikan masa panen soybean. Momentum serupa akan terjadi di Brazil pada Januari 2022.